Ironi! Buwas: Hampir 50 Persen Pengendali Peredaran Narkoba Berasal Dari Lapas - UMATUNA

[ INDRISANTIKA KURNIASARI ]
Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com - Hampir 50 persen pengendalian narkoba berasal dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Hal tersebut tak lepas dari para bandar narkoba yang mendapat fasilitas mewah di dalam Lapas.

Begitu disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Budi Waseso (Buwas), di markas BNN, Jakarta, Kamis (15/6).

"Hampir 50 persen pengendali peredaran narkoba berasal dari lapas. Waktu kemarin kita lakukan penggeledahan di Lapas Cipinang, kita temukan ruang mewah dengan fasilitas ada laptop, Ipad, wifi, HP, bahkan ada Lapas di Medan, ruangan mewah tersebut punya banker narkoba," kata Buwas.

Bahkan, sekitar 70 persen, kata Buwas, penghuni Lapas di Indonesia merupakan narapidana kasus narkoba, sisanya 30 persen merupakan narapidana kasus terorisme, korupsi, dan kriminal lainya.

Menurut Buwas, jika hendak melakukan sidaknya dengan memberitahukan terlebih dahulu kepada pihak Lapas, maka sudah pasti hasilnya akan berbeda. Hal tersebut disampaikan Buwas terkait, pernyataan anggota Komisi III DPR RI yang mengaku saat melakukan sidak tidak menemukan ruangan mewah di Lapas Cipinang.

"Tergantung, kalau Anda sidak terus Anda bilang-bilang dulu sama orang Lapas ya Anda tidak menemukan Lapas Mewah," kata Buwas.

Buwas meluruskan, pihaknya tidak melakukan sidak ke Cipinang. BNN, kata dia, datang ke Lapas Cipinang hanya ingin mengungkap jaringan narkoba di Lapas tersebut.

"BNN memang tidak berhak melakukan sidak, kami hanya mengungkap," pungkas Buwas. Sumber: Rmoljakarta

http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) June 15, 2017 at 04:31PM

Subscribe to receive free email updates: