Novel Baswedan Curiga Ada Jenderal Polisi Terlibat Teror - UMATUNA

[ INDRISANTIKA KURNIASARI ]
Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com, JAKARTA - Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan curiga ada jenderal polisi terlibat dalam teror fisik terhadap dirinya.

Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul, mengatakan pihaknya siap menindaklanjuti kecurigaan Novel. Martinus meminta Novel melapor secara resmi kepada polisi agar kecurigaan tersebut tidak menjadi tuduhan tanpa bukti.

"Informasi itu harus diuji," ujar Martinus di Kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (15/4/2017).

Bila Novel bersedia melapor, Martinus berjanji, penyidik akan segera melakukan rangkaian penyelidikan untuk menelusuri alur informasi dan fakta yang mendukung pernyataan Novel.

Lebih lanjut, Martinus menambahkan, pernyataan Novel yang disampaikan kepada media di luar negeri tersebut nihil di mata hukum bila tak dilaporkan secara formal kepada kepolisian.

"Informasi itu katakanlah tak bernilai. Kalau menuding seseorang kan harus kita bisa dapat faktanya, waktu kejadian, tempat, dan siapa perwiranya," kata Martinus. (sindonews)

http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) June 15, 2017 at 08:33PM

Subscribe to receive free email updates: