Giliran Harga Garam Naik dan Langka - UMATUNA

[ INDRISANTIKA KURNIASARI ]
Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com, KRAKSAAN - Kelangkaan garam di sejumlah daerah di Jawa Timur juga terjadi di Kabupaten Probolinggo. Akibatnya, harganya pun melambung.

Saat ini, harga garam melonjak tinggi di kisaran capai Rp 3.200 per kilogram. Di Kabupaten Probolinggo, petambak garam yang bisa panen di antaranya di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan.

Di satu sisi, ini menguntungkan petambak garam yang masih bisa panen. Namun, jelas kerugian bagi petambak yang gagal panen.

Petambak garam tetap bisa menjual garam ke luar daerah. Meskipun, mereka hanya bisa memenuhi pesanan garam sesuai hasil panen yang ada. Itu pun, tidak semua pesanan dari luar daerah dipenuhi.

Ketua kelompok tani garam Kalibuntu Sejahtera I, Suparyono mengatakan, pesanan dari luar daerah lebih banyak dibandingkan dari dalam kota. “Harga garam memang sekarang tinggi. Yang awalnya Rp 2.500, sekarang harga garam sampai Rp 3.200. Bahkan, di daerah lain ada yagn sampai harga Rp 4 ribu,” terangnya.

Kelompknya masih bisa panen, karena selama ini menggunakan geomembran. Hasilnya lumayan bagus, dan bisa cepat panen. Kelompoknya memiliki lahan tambak lima petak. Ukuran satu petaknya, ada yang berukuran 12x30 meter, ada yang 12x50 meter.

Nah, dari lima petak itu, sekali panen bisa menghasilkan 3 sampai 4 ton. Biasanya, kelompoknya bisa menghasilkan 7 sampai 9 ton sekali panen. “Kami menggunakan geomembran. Biasanya panen saat usia 7 hari, kadang 5 hari sudah dipanen,” terangnya.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo, Deddy Isfandi, membenarkan adanya kelangkaan garam itu. Ia mengatakan, kelangkaan garam iu dipengaruhi cuaca buruk pada tahun lalu. Akibat cuaca buruk itu, panen garam tahun lalu rendah, yang berimbas pada stok tahun ini

“Tahun ini, hasil panen garam juga tidak terlalu bagus karena faktor cuaca,” terangnya. Deddy mengatakan, hasil produksi garam tahun lalu berkisar 8.436 ton, dengan luas areal tambak total berkisar 320 hektare. Ternyata, hasil produksi garam tahun lalu tidak menyamai target tahun lalu. Sumber: Jawapos

http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) July 22, 2017 at 08:12AM

Subscribe to receive free email updates: