Tragis! Seorang Ibu Kehilangan Anaknya Setelah Ditolak Tujuh Rumah Sakit, Padahal Ikutan BPJS - UMATUNA

[ INDRISANTIKA KURNIASARI ]
Berikut Ini Adalah Kontent Dari UMATUNA Yang Mana Memojokan Pemerintahan - Apa yang anda baca dibawah hanya artikel spinner dengan judul provokatif mirip kasus buniyani, artikel sama dengan judul yang berbeda bisa menimbulkan sebuah Prahara.. Simak Baik Baik - kelucuan dari artikel artikel bertema islami tapi tidak justru mencerminkan sikap teror dan sikap munafik yang menjelekan islam secara luas. - sungguh mereupakan situs radikal hoax, yang harus dibasmi, ini merupakan konten baru - untuk konten konten lama - portal-piyungan yang sudah berubah nama menjadi portal-islam dan posmetro yang diketuai oleh adbul hamdi mustafa dari kota tempat teroris ditangkap kapan lalu payakumbuh, serta , beritaislam24h yang berubah nama menjadi opini bangsa, kini situs ini ditemukan berkat INDRISANTIKA KURNIASARI yang menghilang karena ketakutan - yang mana biasanya menyebarkan konten dari UMATUNA dan GEMARAKYAT. dan sudah dipastikan adalah situs situs besutan untuk memecah belah - SELAMAT MEMBACA
Umatuna.com, BEKASI - Bayi dalam kandungan Reny Wahyuni, 40, meninggal dunia, diduga karena terlambat mendapat pertolongan medis.

Pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan itu ditolak tujuh rumah sakit, termasuk RSUD Kota Bekasi, Jabar.

Manajemen RSUD Kota Bekasi, Jabar, membantah menolak pasien peserta BPJS Kesehatan dimaksud.

Hery Kustanto, 42, suami dari Reny Wahyuni mengaku sangat terpukul atas peristiwa tersebut. Akibat sang istri tidak mendapat penanganan khusus selama tiga hari membuat sang bayi dalam kandungan meninggal dunia.

Tragedi itu terjadi setelah sebelumnya Reny ditolak oleh tujuh rumah sakit di Kota Bekasi dengan alasan ruang Intensive Care Unit (ICU) penuh. Padahal mereka telah terlindungi oleh asuransi BPJS Kesehatan.

Salah satu rumah sakit yang ikut menolak adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi, milik Pemerintah Kota Bekasi. ”Tiga hari saya berkeliling cari rumah sakit, tapi ditolak semua dengan alasan penuh,” katanya.

Heri menceritakan, awal kejadian ini bermula ketika dia ingin memeriksakan kandungan istrinya yang berusia delapan bulan di rumah sakit yang ada di Perumahan Harapan Indah, Kota bekasi pada Rabu (7/6) lalu.

Saat itu, kondisi Reny tidak stabil. Tekanan darahnya tinggi sampai menembus 270/160 dan trombosit Reny rendah di bawah 5.000, sehingga membutuhkan penanganan khusus. (jpnn)

http://www.umatuna.com/ noreply@blogger.com (Admin Umatuna) June 14, 2017 at 04:25PM

Subscribe to receive free email updates: